Insomnia merupakan salah satu
jenis gangguan tidur yang paling sering dialami seseorang. Bahkan, karena
terlalu sering terjadi, tidak jarang insomnia dianggap sebagai hal yang biasa
sehingga diabaikan. Namun, fakta berikut menunjukkan bahwa ternyata insomnia
bukanlah sesuatu yang dapat diabaikan begitu saja.
*biaya langsung untuk pengobatan dan tidak langsung dari kecelakaan akibat mengantuk, penurunan produktivitas kerja, dan efek lainnya. Klik untuk memperbesar gambar. |
Apa sebenarnya insomnia? Apakah
hanya tidak bisa tidur yang biasa? Berbahayakah insomnia?
Dari segi Bahasa, insomnia
berarti keadaan tidak (bisa) tidur (in-
= tidak, -somni- = tidur, -ia = keadaan). Dalam dunia medis,
insomnia diartikan sebagai keluhan subjektif tentang tidur yang kurang atau
tidur yang tidak berkualitas. Hal yang paling sering dikeluhkan pada orang yang
mengalami insomnia antara lain sulitnya untuk memulai tidur, sering terbangun
tengah malam, sulit untuk memulai tidur kembali, bangun tidur terlalu awal, dan
tubuh yang masih tidak segar setelah tidur. Keluhan tersebut dikatakan keluhan
subjektif karena jumlah kebutuhan tidur sangat bervariasi antara orang yang
satu dengan yang lain. Yang pasti, seseorang dikatakan mengalami
insomnia jika gangguan tidur tersebut mulai menyebabkan kelelahan, sulit
berkonsentrasi, atau menurunkan produktivitas kerja di siang hari.
"Yang pasti, seseorang dikatakan mengalami insomnia jika gangguan tidur tersebut mulai menyebabkan kelelahan, sulit berkonsentrasi, atau menurunkan produktivitas kerja di siang hari."
Seperti hipertensi yang telah
dibahas sebelumnya, berdasarkan penyebabnya insomnia dibagi menjadi dua, yaitu
insomnia primer dan insomnia sekunder. Insomnia primer adalah insomnia yang
belum diketahui pasti penyebabnya, sementara insomnia sekunder adalah insomnia
yang disebabkan oleh keadaan/penyakit lain yang diderita seseorang atau bisa
pula akibat dari mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Berdasarkan waktu atau
frekuensinya, insomnia dibagi menjadi dua jenis. Yang pertama adalah insomnia
akut. Insomnia akut adalah gangguan tidur jangka pendek hanya terjadi selama
beberapa hari sampai beberapa minggu. Jenis yang kedua adalah insomnia kronik.
Insomnia kronik terjadi hampir setiap malam dan berlangsung hingga lebih dari
satu bulan. Biasanya terjadi dalam tiga malam atau lebih dalam satu minggu.
Apa sebenarnya penyebab insomnia?
Benarkah lebih sering terjadi pada wanita? Apa yang harus saya lakukan jika merasa
sulit tidur?
Beberapa kondisi atau penyakit
dapat menyebabkan insomnia. Namun, ada pula beberapa faktor penyebab insomnia
yang tidak bisa Anda hindari, seperti usia dan jenis kelamin. Seiring
bertambahnya usia, banyak organ tubuh Anda yang menurun fungsinya. Tidak
terkecuali bagian dari otak yang mengatur mekanisme tidur Anda. Kemampuan untuk
tidur yang menurun ditambah kebutuhan tidur yang meningkat bisa menjadi sangat
mengganggu saat Anda memasuki usia senja. Sementara itu, wanita lebih rentan
mengalami insomnia karena perubahan hormonal. Hal ini biasa terjadi pada wanita
yang sudah menopause atau sedang hamil.
"Kemampuan untuk tidur yang menurun ditambah kebutuhan tidur yang meningkat bisa menjadi sangat mengganggu saat Anda memasuki usia senja."
Penyebab lain di luar usia dan
jenis kelamin antara lain beberapa kondisi atau penyakit, efek samping obat,
dan faktor lingkungan. Insomnia akut sering disebabkan oleh stress, jet lag, efek samping obat (obat
jantung, asthma, dan alergi), dan faktor lingkungan (terlalu bising, terlalu
terang, terlalu panas). Dengkuran teman tidur tidak jarang menyebabkan
insomnia.
Sedangkan penyebab insomnia
kronik lebih kompleks dan seringkali disebabkan oleh kombinasi beberapa
masalah, baik masalah fisik maupun psikis. Penyebab tersering insomnia kronik
adalah depresi. Beberapa contoh masalah lain yang dapat menyebabkan insomnia
adalah kecemasan, migrain, stroke, dan Alzheimer.
Beberapa kebiasaan seperti
mengonsumsi kafein berlebih, merokok
atau minum alkohol sebelum tidur, terlalu lama tidur siang, jadwal tidur
yang tidak teratur, dan bahkan terlalu mengkhawatirkan kualitas tidur telah terbukti
dapat menyebabkan Anda mengalami insomnia kronik. Menghentikan semua kebiasaan
di atas bukan tidak mungkin dapat menyembuhkan insomnia secara signifikan.
Seburuk apa efek dari
insomnia?
Kerugian materi baik dari biaya
pengobatan maupun akibat penurunan produktivitas kerja sudah dipastikan sebagai
salah satu efek buruk insomnia. Selain itu, telah banyak pula studi yang
menunjukkan bahwa penderita insomnia kronik cenderung menurun fungsi sosialnya.
Penderita insomnia kronik sering berhubungan dengan menurunya kemampuan dalam
mengatasi masalah. Akibatnya, tidak sedikit penderita insomnia yang mengalami masalah
dengan teman, atasan, maupun pasangannya.
"Akibatnya, tidak sedikit penderita insomnia yang mengalami masalah dengan teman, atasan, maupun pasangannya."
Dilihat dari segi kesehatan,
insomnia juga dapat mengakibatkan sejumlah gangguan. Yang paling sering sering
adalah gangguan mood (mood disorder).
Penderita insomnia berisiko diserang kecemasan, bahkan mimpi buruk. Keadaan ini
sering pula berakhir pada depresi. Kondisi ini menjadi seperti lingkaran setan
di mana depresi dapat menyebabkan insomnia, sementara insomnia juga dapat
memperparah depresi.
Lalu apa yang harus saya lakukan
jika mulai merasa sulit tidur? Apakah saya harus ke dokter?
Anda dapat ke dokter keluarga jika
gangguan tidur tersebut mulai menggangu aktivitas sehari-hari. Namun, ada
baiknya sebelum ke dokter, Anda terlebih dahulu mencatat jadwal tidur Anda
selama satu atau dua minggu belakangan. Catatan ini dapat sangat membantu
dokter dalam menentukan penyebab insomnia dan juga dalam menentukan terapi
tentunya.
Saat ke dokter, jelaskan catatan
yang telah Anda buat. Dokter juga akan bertanya
tentang kehidupan sehari-hari Anda, obat yang Anda konsumsi saat ini, apakah
ada perubahan aktivitas belakangan ini, dan bagaimana perasaan Anda dalam
menjalani pekerjaan atau aktivitas di siang hari. Jika Anda telah menikah, ada
baiknya membawa pasangan tidur Anda untuk menambahkan informasi yang mungkin
lupa Anda sampaikan.
"Oleh karena itu, berikanlah informasi setepat dan sebanyak mungkin pada dokter."
Dokter akan banyak bertanya
dengan pertanyaan yang cukup detail karena memang tidak banyak pemeriksaan yang
dapat dokter lakukan pada penyakit ini. Informasi dari Anda dan pasangan
sangatlah penting. Oleh karena itu, berikanlah informasi setepat dan sebanyak
mungkin pada dokter. Pada akhirnya, dokter akan memberi Anda terapi atau merujuk Anda ke
dokter spesialis.
Seperti apa terapinya?
Insomnia akut yang hanya
berlangsung beberapa hari biasanya tidak membutuhkan terapi khusus dan sembuh
dengan sendirinya, seperti pada jet lag.
Dokter mungkin saja meminta Anda untuk menghentikan obat yang sedang Anda
konsumsi atau mengubah kebiasaan Anda jika ternyata hal tersebut menyebabkan insomnia.
Jika ditemukan suatu penyakit yang dapat menyebabkan insomnia, dokter juga akan
mengobati penyakit tersebut terlebih dahulu. Dokter biasanya tidak merekomendasikan
Anda untuk mencoba obat tidur yang dijual bebas di toko obat atau apotek karena
banyak efek sampingnya seperti pusing atau mulut kering. Namun, jika Anda memilih untuk membeli obat tidur sendiri, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan seperti yang terlihat pada gambar di samping.
Terapi lain yang sampai saat ini
terbukti efektif adalah Cognitive
Behavorial Therapy (CBT). Pada intinya, CBT adalah suatu terapi yang
bertujuan untuk membantu Anda mengubah pikiran atau kebiasaan yang mempengaruhi
tidur Anda. Terapi ini juga biasa diberikan pada penderita depresi, kecemasan,
dan gangguan makan (eating disorder). Selengkapnya,
Anda dapat menanyakan apa itu CBT ke dokter keluarga Anda.
"Dokter biasanya tidak merekomendasikan Anda untuk mencoba obat tidur yang dijual bebas di toko obat atau apotek karena banyak efek sampingnya seperti pusing atau mulut kering."
Beberapa tips untuk membuat tidur
Anda lebih baik dapat dilihat digambar di bawah.
"Sleep is that golden chain that ties health and our bodies together."
- Thomas Dekker -
No comments:
Post a Comment