Tuesday, May 26

Apa itu Penyakit Prostat?

Apa yang ada di pikiran Anda ketika mendengar penyakit prostat? Banyak yang menghubungkan penyakit prostat dengan gangguan buang air kecil, kanker, batu ginjal, bahkan impotensi atau ejakulasi dini. Akan tetapi, sebenarnya prostat bukanlah nama suatu penyakit. Prostat adalah nama sebuah organ di bawah kandung kemih yang hanya dimiliki seorang pria. Semua pria memiliki prostat. Lalu, apa sebenarnya penyakit prostat itu? Semuanya akan dibahas di artikel ini.

Sebelum membahas lebih jauh, mari kita samakan dahulu persepsi tentang prostat. Seperti yang disebutkan di atas, prostat adalah sebuah organ. Sama seperti hati, pankreas, ginjal, ataupun testis yang juga kita sebut organ. Jadi, tidak ada penyakit prostat. Yang ada adalah penyakit yang menyerang organ prostat. Sama seperti organ lain, prostat dapat mengalami berbagai penyakit yang juga disebabkan oleh berbagai hal, seperti infeksi, radang, pembesaran, sampai kanker.

"Jadi, tidak ada penyakit prostat. Yang ada adalah penyakit yang menyerang organ prostat."

Lalu, apa itu prostat? Apa fungsinya? Apakah mudah terserang penyakit?

Klik untuk memperbesar gambar.
Prostat adalah organ kenyal seperti bola kecil yang terletak depan rektum dan di bawah kandung kemih, mengelilingi saluran kencing pria. Dilihat dari lokasinya, prostat merupakan penyusun saluran kencing pria. Selain itu, yang lebih utama, prostat juga merupakan bagian dari organ reproduksi yang hanya dimiliki pria, bersama testis dan penis.

Prostat berfungsi sebagai kelenjar penghasil cairan semen yang menyusun air mani yang dikeluarkan pria saat ejakulasi. Air mani mengandung sperma (yang diproduksi testis) dan cairan semen (yang diproduksi prostat) yang kemudian dikeluarkan lewat penis melalui saluran yang sama dengan yang dilalui urin. Berdasarkan fungsi tersebut, dapat disimpulkan bahwa kesehatan prostat juga mempengaruhi kesuburan pada pria.







Apa saja penyakit yang dapat menyerang prostat? Berbahayakah untuk kesuburan pria?

Seperti yang disebut sebelumnya, seperti organ lainnya, prostat juga bisa mengalami berbagai penyakit dari berbagai penyebab. Namun, artikel ini hanya akan membahas salah satu jenis penyakit, yang paling sering terjadi, pada prostat. Penyakit ini ditemukan pada 50% pria usia 51-60 tahun dan bahkan terjadi pada 90% pria usia di atas 80 tahun. Lebih sering dibandingkan dengan infeksi, peradangan, atau kanker pada prostat. Saking seringnya, penyakit inilah yang biasa disebut “penyakit prostat” oleh masyarakat awam.

"Saking seringnya, penyakit inilah yang biasa disebut “penyakit prostat” oleh masyarakat awam."

Penyakit ini adalah benign prostatic hyperplasia (BPH). Benign berarti jinak. Hyperplasia berarti pertumbuhan sel yang terlalu banyak jumlahnya atau secara umum disebut pembesaran. Jadi, BPH adalah kondisi/penyakit di mana prostat mengalami pembesaran yang jinak. Jinak berarti “tidak ganas” atau bisa dibilang bukan kanker. Biarpun jinak, bukan berarti BPH tidak berbahaya. Dilihat dari lokasinya, BPH dapat mengganggu saluran kencing pria. Sementara dari fungsinya, gangguan prostat tentunya juga mengganggu reproduksi dan kesuburan pria.

Bagaimana BPH dapat terjadi?

Pembesaran prostat sebenarnya terjadi pada semua pria normal. Selama hidupnya, seorang pria mengalami dua kali pembesaran prostat yang signifikan. Pertama, terjadi pada masa puber dan yang kedua terjadi mulai usia 25 tahun hingga akhir hayatnya. BPH terjadi saat pertumbuhan prostat tidak terkontrol dan menimbulkan gejala-gejala yang mengganggu.

"BPH terjadi saat pertumbuhan prostat tidak terkontrol dan menimbulkan gejala-gejala yang mengganggu."

Sampai saat ini, penyebab pasti BPH belum ditemukan. Akan tetapi, faktor penuaan dicurigai sebagai penyebab utamanya karena BPH terbukti paling sering  terjadi pada pria usia lanjut. Saat memasuki usia tua, produksi hormon testosterone (hormone seks pria) mulai menurun, kodisi yang mirip menopause pada wanita. Kondisi ini memacu pertumbuhan sel prostat yang akhirnya menyebabkan pembesaran ukuran prostat.

Teori lain menyebutkan bahwa pada usia tua, terdapat suatu hormon yang meningkat produksinya pada pria. Hormon itu adalah dehidrotestosteron (DHT). Keberadaan DHT dianggap sebagai pemicu membesarnya prostat. Belakangan hormon DHT juga dianggap sebagai penyebab kebotakan pada pria.

Apakah saya berisiko mengalami BPH? Apa saja gejalanya?

Semua pria berisiko mengalami BPH. Risikonya meningkat saat memasuki usia 40 tahun. Pria dengan riwayat BPH di keluarga, obesitas, dan diabetes mellitus juga berisiko menderita BPH. Selain itu pria dengan disfungsi ereksi dan jarang berolahraga juga dianggap berisiko. Yang harus Anda lakukan jika merasa berisiko adalah melakukan pemeriksaan prostat rutin setahun sekali saat memasuki usia 40an. Selain itu, waspada juga terhadap gejala-gejala gangguan buang air kecil. Pemeriksaan rutin sangat penting karena semakin cepat terdeteksi, penanganan BPH akan semakin optimal.

"Pemeriksaan rutin sangat penting karena semakin cepat terdeteksi, penanganan BPH akan semakin optimal."

Kumpulan gejala BPH sering disebut lower urinary tract symptoms (LUTS), yang terdiri dari frequency (sering buang air kecil, >8x/hari), urgency (tidak bisa menahan buang air kecil), dysuria (nyeri saat buang air kecil), incontinentia (ngompol), dan nocturia (ingin buang air kecil saat malam hari). Sulit memulai atau berhenti buang air kecil, pancaran yang putus-putus, perasaan tidak tuntas, dan pancaran yang lemah juga termasuk dalam LUTS. Semua gejala itu terjadi karena prostat yang membesar mendesak kandung kemih dan menjepit saluran kencing yang dikelilinginya.

Gejala-gejala tersebut bervariasi terjadi pada masing-masing individu. Tidak sedikit pula yang tidak mengalami gangguan kencing sama sekali. Perlu diperhatikan pula bahwa LUTS muncul tidak selalu diakibatkan kelainan prostat. Obat batuk, obat alergi, dan obat antihipertensi juga memiliki efek samping pada buang air kecil. Konsumsi alkohol dan udara yang dingin juga dapat menyebabkan gejala mirip LUTS.

Kapan saya harus ke dokter? Bagaimana pemeriksaannya? Seperti apa pula pengobatannya? Selengkapnya akan dibahas lebih lanjut dalam artikel "Apa itu Penyakit Prostat? -bagian II-"


No comments:

Post a Comment