Saturday, April 4

Yang Harus Anda Tahu Tentang Hipertensi -bagian II-

Pada artikel bagian pertama, telah dibahas mengenai apa itu hipertensi dan apa penyebabnya. Pada bagian kedua ini akan dibahas lebih banyak tentang gejala yang Anda rasakan saat hipertensi muncul, kapan Anda harus memeriksakan diri, dan bagaimana pengobatannya.


Langsung saja kita bahas satu per satu. Gejala tekanan darah tinggi sebenarnya bisa saja berbeda-beda pada tiap orang. Gejala yang Anda rasakan bisa mulai dari nyeri kepala, perasaan berputar, pandangan yang kabur, berkeringat, hingga jantung terasa berdebar. Akan tetapi, sebagian besar penderita awal hipertensi justru tidak merasakan gejala apapun. Gejala-gejala tersebut biasanya muncul setelah mengonsumsi obat-obatan seperti steroid, obat batuk dekongestan, atau obat antiradang yang biasa Anda konsumsi, seperti parasetamol atau ibuprofen.

"Akan tetapi, sebagian besar penderita awal hipertensi justru tidak merasakan gejala apapun."


Orang-orang yang berisiko lebih tinggi untuk mengalami hipertensi adalah orang yang memiliki kebiasaan merokok, obesitas, aktivitas fisik yang rendah, kolesterol tinggi (dyslipidemia), diabetes melitus, pernah mengalami gangguan ginjal. Selain itu, juga ada beberapa risiko yang tidak bisa dicegah, seperti usia >55 tahun untuk pria, >65 tahun untuk wanita atau memiliki keluarga dengan penyakit jantung. Jangan takut untuk memeriksakan diri ke dokter keluarga Anda jika Anda merasa memiliki salah satu faktor risiko di atas. Jangan takut karena semakin cepat terdeteksi, kondisi hipertensi semakin mudah ditangani.

Saat di dokter, Anda akan ditanya mengenai gejala-gejala yang Anda rasakan. Setelah itu, tekanan darah Anda akan diperiksa. Jika hasilnya mencapai 140/90 mmHg, dokter akan meminta Anda kembali memeriksakan diri dalam beberapa hari ke depan. Dokter akan mendiagnosis bahwa Anda menderita hipertensi jika tekanan darah Anda tetap tinggi setelah 2-3 kali kunjungan. Dokter juga akan memberitahu sudah pada derajat berapa kondisi Anda saat ini. Penjelasan mengenai derajat hipertensi dapat Anda lihat di artikel sebelumnya.

"Jangan takut karena semakin cepat terdeteksi, kondisi hipertensi semakin mudah ditangani."

Setelah mendiagnosis, dokter akan meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan laboratorium. Darah dan urin Anda akan diambil untuk diperiksa. Pemeriksaan hormonal juga biasa dilakukan. Semua pemeriksaan ini bertujuan untuk mencari apa penyebab hipertensi yang Anda alami. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, hipertensi merupakan kondisi multifaktorial. Pengobatannya tergantung dari apa yang menyebabkan kondisi tersebut, apakah hipertensi primer atau sekunder. Selain itu, pemeriksaan laboratorium juga mendeteksi apakah sudah terjadi komplikasi akibat hipertensi. Jika sudah terjadi komplikasi, tentunya dokter juga perlu menangani komplikasi tersebut. Jika belum, dokter akan berusaha agar komplikasi tidak terjadi.

Lalu, apa obatnya? Pertanyaan lain yang sering muncul adalah: “Apakah saya harus mengonsumsi obat seumur hidup?”

Setelah dilakukan semua pemeriksaan dan ditegakkan diagnosis, dokter akan menjelaskan bagaimana pengobatan yang harus Anda lalui. Karena sebagian besar hipertensi adalah hipertensi primer (mencapai 95%), artikel ini hanya akan membahas mengenai pengobatan hipertensi primer.

Pada kondisi awal yang belum parah, pengobatan hipertensi tidaklah terlalu sulit. Bahkan, jika tekanan darah Anda masih pada hipertensi derajat 1, dokter tidak akan meresepkan obat antihipertensi, tapi dokter akan menyarankan terapi tanpa obat, yaitu modifikasi gaya hidup.


Gaya hidup sehat merupakan hal yang sangat penting. Beberapa hal yang harus dilakukan agar tercipta gaya hidup yang lebih sehat dapat dilihat pada gambar. Sebenarnya modifikasi gaya hidup ini dianjurkan untuk semua orang, meski masih memiliki tekanan darah yang normal. Modifikasi gaya hidup yang dianjurkan antara lain.

1. Penurunan berat badan. Target skor BMI normal adalah 18,5 – 22,9.

2. Diet DASH (Dietary Approach to Stop Hypertension). Diet DASH akan dibahas di artikel lain. Pada umumnya diet ini mengutamakan konsumsi buah dan sayur, serta produk olahan susu rendah lemak.

3. Kurangi konsumsi garam. Konsumsi tidak lebih dari satu sendok teh atau 6 gram garam.

4. Batasi konsumsi alkohol.

5. Aktivitas fisik yang rutin. Sesuai dengan aturan FITT.

Penjelasan selengkapnya tentang gaya hidup sehat dapat Anda baca di artikel “12 Langkah Makan Sehat” dan “Sudah Tepatkah Olahraga Anda Selama Ini?”.

Terapi modifikasi gaya hidup ini dilakukan selama Anda masih berada pada hipertensi derajat 1. Akan tetapi, terapi dengan obat antihipertensi harus diberikan jika Anda juga mengalami salah satu dari kondisi ini: kerusakan organ (jantung), penyakit ginjal, dan diabetes mellitus.



Terapi obat antihipertensi juga diberikan jika Anda telah memasuki hipertensi derajat 2. Anda akan diberikan satu jenis obat. Saat ini wajib hukumnya untuk selalu rutin kontrol untuk mengatur dosis obat yang tepat setiap bulannya atau bahkan lebih sering lagi. Target pengobatan adalah tercapainya tekanan darah yang stabil dan diharapkan dapat kembali ke hipertensi derajat 1 atau bahkan prehipertensi (akan sulit untuk kembali ke normal). Setelah stabil dan mencapai target, kontrol bisa lebih jarang dilakukan, tapi obat tetap harus Anda konsumsi.




Kunci dari pengobatan hipertensi adalah menjaga gaya hidup sehat dan selalu rutin minum obat. Jika itu semua Anda lakukan, mungkin tidak mengembalikan tekanan darah Anda ke normal, tapi akan menghindari Anda dari komplikasi yang menyiksa dan membuat yang paling penting, kualitas hidup Anda akan terjaga seperti teman-teman Anda yang sehat. Jangan khawatir dengan biaya karena beberapa jenis obat antihipertensi telah dijamin dalam BPJS. Tanyakan pada dokter keluarga Anda.




"Kunci dari pengobatan hipertensi adalah menjaga gaya hidup sehat dan selalu rutin minum obat."

Kepatuhan minum obat penting karena jika satu jenis obat plus modifikasi gaya hidup tidak dapat mengontrol tekanan darah Anda, dokter akan mempertimbangkan untuk memberikan terapi kombinasi dua jenis obat atau bahkan dapat mencapai empat jenis obat jika memang diperlukan. Selain kondisi yang semakin memburuk, konsumsi obat sebanyak itu tentunya dibutuhkan biaya yang berlipat pula jumlahnya.

Tekanan darah tinggi memang bukan kondisi yang sangat mengancam jiwa. Namun, hipertensi dapat menjadi pintu gerbang menuju berbagai penyakit karena komplikasinya. Komplikasi hipertensi yang tidak terkontrol antara lain stroke, demensia, kerusakan mata, penyakit jantung, hingga gagal ginjal. Jika komplikasi sudah muncul tentunya obat yang dikonsumsi harus lebih banyak dan kondisi tubuh Anda pun semakin memburuk.
Oleh karena itu, pencegahan hipertensi dengan menerapkan gaya hidup sehat adalah hal yang paling penting karena obat yang paling efektif adalah pencegahan.



No comments:

Post a Comment