Langsung saja kita bahas satu per
satu. Gejala tekanan darah tinggi sebenarnya bisa saja berbeda-beda pada tiap
orang. Gejala yang Anda rasakan bisa mulai dari nyeri kepala, perasaan
berputar, pandangan yang kabur, berkeringat, hingga jantung terasa berdebar.
Akan tetapi, sebagian besar penderita awal hipertensi justru tidak merasakan
gejala apapun. Gejala-gejala tersebut biasanya muncul setelah mengonsumsi
obat-obatan seperti steroid, obat batuk dekongestan, atau obat antiradang yang
biasa Anda konsumsi, seperti parasetamol atau ibuprofen.
"Akan tetapi, sebagian besar penderita awal hipertensi justru tidak merasakan gejala apapun."
Orang-orang yang berisiko lebih
tinggi untuk mengalami hipertensi adalah orang yang memiliki kebiasaan merokok,
obesitas, aktivitas fisik yang rendah, kolesterol tinggi (dyslipidemia),
diabetes melitus, pernah mengalami gangguan ginjal. Selain itu, juga ada
beberapa risiko yang tidak bisa dicegah, seperti usia >55 tahun untuk pria,
>65 tahun untuk wanita atau memiliki keluarga dengan penyakit jantung. Jangan
takut untuk memeriksakan diri ke dokter keluarga Anda jika Anda merasa memiliki
salah satu faktor risiko di atas. Jangan takut karena semakin cepat terdeteksi,
kondisi hipertensi semakin mudah ditangani.
Saat di dokter, Anda akan ditanya
mengenai gejala-gejala yang Anda rasakan. Setelah itu, tekanan darah Anda akan
diperiksa. Jika hasilnya mencapai 140/90 mmHg, dokter akan meminta Anda kembali
memeriksakan diri dalam beberapa hari ke depan. Dokter akan mendiagnosis bahwa
Anda menderita hipertensi jika tekanan darah Anda tetap tinggi setelah 2-3 kali
kunjungan. Dokter juga akan memberitahu sudah pada derajat berapa kondisi Anda
saat ini. Penjelasan mengenai derajat hipertensi dapat Anda lihat di artikel
sebelumnya.
"Jangan takut karena semakin cepat terdeteksi, kondisi hipertensi semakin mudah ditangani."
Setelah mendiagnosis, dokter akan
meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan laboratorium. Darah dan urin Anda akan
diambil untuk diperiksa. Pemeriksaan hormonal juga biasa dilakukan. Semua
pemeriksaan ini bertujuan untuk mencari apa penyebab hipertensi yang Anda
alami. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, hipertensi merupakan kondisi
multifaktorial. Pengobatannya tergantung dari apa yang menyebabkan kondisi
tersebut, apakah hipertensi primer atau sekunder. Selain itu, pemeriksaan
laboratorium juga mendeteksi apakah sudah terjadi komplikasi akibat hipertensi.
Jika sudah terjadi komplikasi, tentunya dokter juga perlu menangani komplikasi
tersebut. Jika belum, dokter akan berusaha agar komplikasi tidak terjadi.
Lalu, apa obatnya? Pertanyaan
lain yang sering muncul adalah: “Apakah saya harus mengonsumsi obat seumur
hidup?”
Setelah dilakukan semua pemeriksaan
dan ditegakkan diagnosis, dokter akan menjelaskan bagaimana pengobatan yang
harus Anda lalui. Karena sebagian besar hipertensi adalah hipertensi primer
(mencapai 95%), artikel ini hanya akan membahas mengenai pengobatan hipertensi
primer.
Pada kondisi awal yang belum
parah, pengobatan hipertensi tidaklah terlalu sulit. Bahkan, jika tekanan darah
Anda masih pada hipertensi derajat 1, dokter tidak akan meresepkan obat
antihipertensi, tapi dokter akan menyarankan terapi tanpa obat, yaitu
modifikasi gaya hidup.
Gaya hidup sehat merupakan hal yang sangat penting. Beberapa hal yang harus dilakukan agar tercipta gaya hidup yang lebih sehat dapat dilihat pada gambar. Sebenarnya modifikasi gaya hidup ini dianjurkan untuk semua orang, meski masih memiliki tekanan darah yang normal. Modifikasi gaya hidup yang dianjurkan antara lain.
1. Penurunan berat badan. Target
skor BMI normal adalah 18,5 – 22,9.
2. Diet DASH (Dietary Approach to Stop Hypertension). Diet DASH akan
dibahas di artikel lain. Pada umumnya diet ini mengutamakan konsumsi buah dan
sayur, serta produk olahan susu rendah lemak.
3. Kurangi konsumsi garam. Konsumsi
tidak lebih dari satu sendok teh atau 6 gram garam.
4. Batasi konsumsi alkohol.
5. Aktivitas fisik yang rutin.
Sesuai dengan aturan FITT.
Penjelasan selengkapnya tentang
gaya hidup sehat dapat Anda baca di artikel “12 Langkah Makan Sehat” dan “Sudah Tepatkah Olahraga Anda Selama Ini?”.
Terapi modifikasi gaya hidup ini
dilakukan selama Anda masih berada pada hipertensi derajat 1. Akan tetapi,
terapi dengan obat antihipertensi harus diberikan jika Anda juga mengalami
salah satu dari kondisi ini: kerusakan organ (jantung), penyakit ginjal, dan
diabetes mellitus.
Terapi obat antihipertensi juga diberikan jika Anda telah memasuki hipertensi derajat 2. Anda akan diberikan satu jenis obat. Saat ini wajib hukumnya untuk selalu rutin kontrol untuk mengatur dosis obat yang tepat setiap bulannya atau bahkan lebih sering lagi. Target pengobatan adalah tercapainya tekanan darah yang stabil dan diharapkan dapat kembali ke hipertensi derajat 1 atau bahkan prehipertensi (akan sulit untuk kembali ke normal). Setelah stabil dan mencapai target, kontrol bisa lebih jarang dilakukan, tapi obat tetap harus Anda konsumsi.
Kunci dari pengobatan hipertensi adalah menjaga gaya hidup sehat dan selalu rutin minum obat. Jika itu semua Anda lakukan, mungkin tidak mengembalikan tekanan darah Anda ke normal, tapi akan menghindari Anda dari komplikasi yang menyiksa dan membuat yang paling penting, kualitas hidup Anda akan terjaga seperti teman-teman Anda yang sehat. Jangan khawatir dengan biaya karena beberapa jenis obat antihipertensi telah dijamin dalam BPJS. Tanyakan pada dokter keluarga Anda.
"Kunci dari pengobatan hipertensi adalah menjaga gaya hidup sehat dan selalu rutin minum obat."
Kepatuhan minum obat penting
karena jika satu jenis obat plus modifikasi gaya hidup tidak dapat mengontrol
tekanan darah Anda, dokter akan mempertimbangkan untuk memberikan terapi
kombinasi dua jenis obat atau bahkan dapat mencapai empat jenis obat jika
memang diperlukan. Selain kondisi yang semakin memburuk, konsumsi obat sebanyak
itu tentunya dibutuhkan biaya yang berlipat pula jumlahnya.
Tekanan darah tinggi memang bukan
kondisi yang sangat mengancam jiwa. Namun, hipertensi dapat menjadi pintu
gerbang menuju berbagai penyakit karena komplikasinya. Komplikasi hipertensi
yang tidak terkontrol antara lain stroke, demensia, kerusakan mata, penyakit
jantung, hingga gagal ginjal. Jika komplikasi sudah muncul tentunya obat yang
dikonsumsi harus lebih banyak dan kondisi tubuh Anda pun semakin memburuk.
Oleh karena itu, pencegahan hipertensi dengan menerapkan gaya hidup sehat adalah hal yang paling penting karena obat yang paling efektif adalah pencegahan.
No comments:
Post a Comment