“Jangan terlalu dipikirkan, nanti sakit, loh.”
“Santai dong, hati-hati nanti kamu darah tinggi.”
"Saya kalau memikirkan pekerjaan kantor jadi suka deg-degan.”
“Bos perusahaan itu kemarin meninggal bunuh diri.”
Mungkin Anda pernah mendengar paling tidak salah satu dari
kutipan di atas. Atau jika belum pernah paling tidak Anda baru saja membacanya
saat membaca artikel ini. Selama ini telah banyak pendapat yang menyebutkan
bahwa jika pikiran atau psikis kita tidak sehat, atau sering disebut stress,
maka juga akan juga mempengaruhi kesehatan fisik atau jasmani Anda. Bahkan, ada
pula yang menyebutkan bahwa stress bisa membuat Anda meninggal tiba-tiba. Benarkah itu
semua?
Dalam artikel ini akan dibahas bagaimana stress dapat
membuat Anda meninggal, baik secara seketika maupun perlahan, selain dengan cara bunuh diri tentunya. Atau secara
umum artikel ini akan membahas tentang bagaimana pikiran yang tidak sehat dapat
membuat jasmani Anda sakit.
Sebelum membahas lebih jauh, saya ingin sekadar memberitahu
bahwa dalam artikel ini mungkin akan terdapat beberapa kata atau kalimat yang
jarang Anda dengarkan karena saya akan menggunakan beberapa istilah dunia
kedokteran. Jika ada yang ingin Anda tanyakan, jangan segan untuk berdiskusi di
kolom komentar.
Langsung saja kita masuk ke pembahasan utama. Pertama-tama,
Anda harus mengerti dahulu apa itu stress sebenarnya. Stress adalah respon
seseorang terhadap sesuatu yang biasa disebut stressor. Beberapa sumber ada yang membagi stress menjadi dua
jenis, yaitu stress yang baik (eustress)
dan stress yang buruk (distress). Pembagian
tersebut didasarkan pada dua hal yang mempengaruhi stress, yaitu tekanan (stressor) dan adaptasi.
Stressor bisa
muncul karena berbagai faktor mulai dari faktor sosial, biologis atau
kesehatan, dan faktor psikis. Contoh stressor
yang sering dialami adalah permasalahan dengan atasan, pengangguran,
penyakit kronik, putus cinta, kesepian, cemburu, dan lain-lain. Semua hal itu
dapat memberikan tekanan terhadap diri Anda.
Stress atau distress muncul saat stressor lebih besar daripada kemampuan beradaptasi seseorang |
Stress yang baik (eustress) muncul saat Anda memiliki kemampuan adaptasi yang lebih tinggi dibanding tingkat tekanan yang Anda alami. Eustress berefek positif untuk diri Anda. Eustress tidak membuat Anda sakit, tapi justru dapat membuat Anda lebih kuat dan tangguh. Contohnya, saat di masa-masa kuliah, Anda sering mengalami stress. Namun, kemudian Anda berhasil melewatinya sehingga siap untuk menghadapi tekanan atau stressor yang lebih besar.
Suatu pekerjaan tidak selalu membuat Anda stress. Itu tergantung bagaimana Anda menghadapi pekerjaan tersebut. |
Sebaliknya, stress yang buruk (distress) muncul saat tingkat tekanan yang didapat lebih hebat dari kemampuan adaptasi Anda. Hasilnya, keseimbangan tubuh Anda dapat terganggu. Stress jenis ini yang akan banyak kita bahas di artikel ini. Stress jenis inilah yang banyak dikatakan bisa membuat Anda sakit, tidak hanya psikis, tapi juga fisik.
Akan tetapi, bagaimana caranya pikiran membuat Anda sakit? Bagaimana caranya deadline yang menumpuk bisa membuat Anda darah tinggi? Bagaimana stress bisa membuat Anda meninggal seketika atau membunuh Anda secara perlahan?
No comments:
Post a Comment