Di artikel sebelumnya, telah
dibahas tentang perkenalan apa itu stress, baik yang positif maupun negatif
untuk tubuh Anda, dan apa itu stressor. Di
artikel bagian kedua ini, saya akan membahas tentang bagaimana stress,
khususnya distress, dapat membuat fisik
Anda sakit.
Sekali lagi, saya informasikan
bahwa saya akan sesekali menggunakan istilah kedokteran yang mungkin jarang
atau belum pernah Anda ketahui. Jadi, jangan segan atau malu untuk menuliskan
pertanyaan Anda di kolom komentar.
Seperti yang telah dibahas pada
artikel sebelumnya, stress didefinisikan sebagai respon terhadap suatu stressor. Dalam responnya terhadap suatu
stressor, ada dua sistem dalam tubuh
Anda yang berperan penting, yaitu sistem saraf otonom dan sistem endokrin
(hormonal). Kedua sistem ini bekerjasama menciptakan respon agar tubuh dapat
beradaptasi terhadap stressor atau
tekanan. Respon yang muncul saat stress adalah respon simpatis atau biasa
disebut flight or fight response.
Respons simpatis muncul ketika Anda melawan atau menghindari suatu ancaman. |
Sedikit membahas tentang respon
tubuh. Respon pada tubuh Anda dibagi menjadi simpatis dan parasimpatis. Kedua
respon ini saling berlawanan. Respon simpatis biasa disebut flight or fight response. Respon ini
akan muncul ketika Anda merasa terdesak atau tertekan. Contohnya, saat
tiba-tiba bertemu seekor anjing yang meyeramkan, tubuh Anda akan merespon
dengan menaikkan kecepatan nadi (membuat Anda deg-degan) dan membuat Anda
bernapas lebih cepat dan lebih dalam. Respon ini untuk mempersiapkan keputusan
apa yang akan Anda ambil, apakah akan melawan anjing tersebut atau melarikan
diri dengan langkah seribu.
Respons simpatis dan parasimpatis yang saling berlawanan. |
Kembali lagi ke respon simpatis.
Pertama, saya akan membahas bagaimana efek stressor
terhadap sistem endokrin atau hormonal sehingga membuat Anda tidak sehat
seperti biasanya. Saat stress, ada banyak hormon yang dikeluarkan tubuh Anda.
Di sini akan kita bahas satu-persatu.
Saat Anda stress, otak beradaptasi dengan mengeluarkan hormon-hormon. Otak juga memacu kelenjar adrenal dan kelenjar tiroid untuk mengeluarkan hormon lainnya. |
Hormon yang pertama adalah kortisol. Kortisol diproduksi oleh kelenjar adrenal yang ada di atas ginjal Anda. Kortisol berperan sebagai penyedia bahan bakar untuk keputusan yang Anda pilih, baik fight atau flight. Bahan bakar tubuh Anda adalah gula, jadi efek kerja kortisol adalah meningkatkan kadar gula dalam darah. Untuk menyebarkan bahan bakar tersebut ke seluruh tubuh, diperlukan aliran darah yang kencang. Oleh karena itu, kortisol juga meningkatkan tekanan darah. Selain itu, kortisol juga menurunkan aktivitas imun Anda dan membuat Anda lebih gampang sakit, terutama terhadap penyakit infeksi. Selain saat stress, kortisol juga meningkat pada penderita Cushing's syndrome.
Hormone kedua adalah aldosteron, juga dari kelenjar adrenal. Sama seperti kortisol, aldosterone juga mempersiapkan tubuh Anda untuk bergerak. Caranya adalah dengan meningkatkan tekanan darah agar dapat menyalurkan bahan bakar ke seluruh tubuh, terutama ke anggota gerak tangan dan kaki sehingga Anda dapat cepat berlari atau kuat melawan. Untuk menaikan tekanan darah, aldosteron menurunkan produksi urin. Akibatnya, volume darah menjadi lebih besar dan tekanan pun meningkat. Meningkatnya kadar aldosteron juga umum dihubungkan dengan adanya tumor pada kelenjar adrenal dan Conn's syndrome.
Hormon lain yang diproduksi kelenjar adrenal adalah adrenalin (epinefrin) dan noradrenalin (norepinefrin). Mungkin Anda sering mendengar peran hormon ini. Seringkali Anda mendengar frase “memacu adrenalin”. Kegiatan-kegiatan ekstrim memang memacu diproduksinya kedua hormon ini. Efeknya banyak, antara lain meningkatkan kecepatan nadi, peningkatan konsumsi oksigen (dengan bernapas lebih cepat), penyempitan pembuluh darah, peningkatan kekuatan pompa jantung. Semua ini juga sebagai persiapan untuk respon flight or fight. Parahnya, efek kedua hormon ini bertahan lebih lama, bisa sampai 10x lebih lama dibanding efek kortisol dan aldosterone. Kedua hormon ini juga dikeluarkan setelah Anda beraktivitas yang cukup berat, seperti olahraga. Selain itu, tumor pada kelenjar adrenal juga bisa menyebabkan kondisi ini. Akan tetapi, itu termasuk jenis tumor yang langka.
Kelenjar tiroid di leher Anda juga merespon dengan mengeluarkan hormon tiroksin. Fungsi utamanya adalah meningkatkan metabolisme atau pembakaran dalam tubuh. Anda menjadi lebih kuat dan juga mengurangi perasaan lelah. Selain itu tiroksin meningkatkan kecepatan nadi, tekanan darah, kadar gula dalam darah dan menimbulkan rasa cemas. Efek lainnya adalah meningkatkan kontraksi usus sehingga muncul perasaan tidak nyaman di perut. Kondisi ini serupa pada pasien dengan Grave's disease, radang pada kelenjar tiroid, maupun kanker tiroid.
Secara langsung, bagian tertentu dari otak juga mengeluarkan hormon, yaitu vasopressin dan oksitosin. Vasopressin menurunkan produksi urin, sementara oksitosin mengecilkan pembuluh darah. Akibatnya, tekanan darah pun meningkat. Oksitosin juga merupakan hormon yang membuat kontraksi pada rahim pada wanita yang akan melahirkan.
Semua hormon di atas dikeluarkan
untuk mempersiapkan tubuh Anda terhadap dua keputusan sederhana, lari atau
melawan. Selain dalam kondisi tertekan, beberapa kondisi atau penyakit dapat menyebabkan
meningkatnya jumlah hormon-hormon tersebut dalam jumlah tertentu. Jadi, hanya dengan pikiran yang tertekan, bisa saja kondisi tubuh Anda menyerupai pasien dengan penyakit seperti radang, bahkan kanker.
Respon terhadap stressor juga dilakukan oleh sistem lain, selain sistem hormonal, yaitu sistem saraf otonom. Bagaimana respons sistem saraf otonom dapat membuat Anda sakit atau bahkan membuat Anda seketika meninggal dunia akan dibahas di artikel “Bagaimana Stress Membuat Anda Sakit? –bagian III –"
keren bro......bacajuga di sini
ReplyDeletehttp://444usumaki.blogspot.co.id/2015/10/hormon-hormon-penting-dalam-dalam-tubuh.html